Sabtu, 21 September 2013

KRITERIA MENJADI DEWASA

Dewasa dibagi menjadi tiga fase, dewasa awal (sekitar usia 20), dewasa tengah (sekitar usia 40), dewasa akhir atau lanjut usia (sekitar usia 60/65). Yang kita bicarakan disini adalah dewasa awal, dimana kita disebut sebagai orang dewasa bukan lagi remaja.
Lalu apa yang membedakan antara remaja dengan orang dewasa, kriteria apa yang harus kita penuhi sehingga kita disebut sebagai orang dewasa?

Sebelum memasuki masa dewasa kita mengalami transisi. Transisi antara masa remaja dengan masa dewasa yang sering disebut dengan masa muda/youth (istilah yang dipakai oleh sosiolog Kennith Kenniston). Berbeda dengan remaja yang berjuang untuk mendefinisikan dirinya, kaum muda berjuang membangun pribadi yang mandiri dan menjadi terlibat secara sosial.

Terdapat dua kretira yang menunjukkan berakhirnya masa muda ke permulaan masa dewasa awal. Dua kriteria itu adalah kemandirian ekonomi dan kemandirian dalam membuat keputusan.
Pada umumnya kita disebut dewasa ketika telah bekerja secara penuh, hal ini bisa terjadi setelah tamat sekolah menengah atas atau bagi sebagian yang lain setelah lulus sarjana. Namun tidak semua orang sudah bekerja secara mapan setelah menyelesaikan pendidikannya, mandiri secara ekonomi terlepas dari perlindungan orang tua terjadi secara bertahap.
Kriteria yang kedua yaitu kemampuan untuk membuat keputusan. Membuat keputusan yang dimaksud adalah pembuatan keputusan secara luas tentang karir, nilai-nilai, keluarga dan hubungan, serta tentang gaya hidup. Pada waktu muda seseorang mungkin mencoba banyak peran yang berbeda, mencari karir alternatif, berpikir tentang berbagai gaya hidup, dan mempertimbangkan berbagai hubungan yang ada. Individu yang beranjak dewasa biasanya membuat keputusan tentang hal-hal ini, terutama dalam bidang gaya hidup dan karir.

The process of entering into adulthood is more lengthy and complex than has usually been imagined. It begins around 17 and continues until 33……A young man needs about 15 years to emerge from adolescence, find his place in adult society and commit himself to a more stable life. (Daniel J Levinson)

Jadi, sudahkah kita dewasa?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar